Padang — Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat menetapkan West Sumatra International Event Summit (WIES) 2025 sebagai brand baru pariwisata daerah. Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, dr. Lila Yanwar, MARS, menyebut WIES sebagai ruang kolaboratif untuk mempertemukan pemerintah, investor, pelaku industri wisata, akademisi, hingga komunitas kreatif. Pernyataan ini ia sampaikan dalam silaturahmi bersama awak media di Kantor Dispar Sumbar, Jumat (14/11/2025).
Menurut Lila, WIES dirancang sebagai platform berbagi gagasan dan promosi potensi daerah yang diharapkan berdampak langsung ke ekonomi masyarakat. “WIES memiliki satu visi yakni membangun ekosistem pariwisata dan ekonomi daerah yang inovatif, inklusif, serta berbasis nilai-nilai lokal,” ujarnya.
Meski demikian, optimisme tersebut masih dibayangi pekerjaan rumah. Sejumlah pandangan menilai WIES kuat dari sisi seremoni, namun belum menunjukkan langkah konkret terkait hilirisasi investasi, dampak bagi UMKM, maupun keberlanjutan program setelah event berakhir. Kondisi ini relevan dengan situasi pariwisata Sumbar hari ini, yang masih menghadapi persoalan akses ke destinasi, fasilitas dasar yang terbatas, dan belum meratanya kualitas SDM pariwisata.
Lila mengakui pentingnya dukungan multisektor dalam memperkuat posisi WIES. Ia mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumbar, mitra lintas sektor, dan panitia penyelenggara. “WIES 2025 akan jadi brand pariwisata di Sumbar. Buyer dan seller membutuhkan informasi dan edukasi. Kami berharap semua pihak dapat menyukseskan event ini,” katanya.
Namun penetapan WIES sebagai brand internasional memunculkan pertanyaan kritis: apakah fondasi pariwisata Sumbar cukup kuat untuk menopang target besar tersebut? Tanpa data wisata yang rapi, manajemen destinasi profesional, infrastruktur memadai, serta strategi promosi yang konsisten, WIES berpotensi hanya menjadi agenda tahunan dengan gaung besar tetapi hasil minim.
“Jangan berleha-leha kepada semua pihak terlibat agar pariwisata kita tembus pasar internasional,” tegas Lila.
Pernyataan itu menutup pertemuan dengan pesan yang jelas: WIES membutuhkan eksekusi nyata, bukan sekadar branding. Masa depan pariwisata Sumbar ditentukan oleh konsistensi kerja, bukan ukuran panggung acara.
Ridwan Syafrullah – Sumbar FYi































