PADANG — Keluhan pengunjung terhadap sistem parkir di kawasan wisata Pantai Padang kembali mencuat di media sosial. Sebuah video yang diunggah akun tiktok @panggilajataci, menampilkan seorang pengunjung perempuan yang mengaku dimintai uang parkir sesaat setelah tiba di kawasan Pantai Puruih, Kota Padang.
Dalam video berdurasi singkat itu, perempuan tersebut menyampaikan rasa kecewanya. Ia menilai tindakan petugas parkir tidak wajar, sebab kendaraan miliknya bahkan belum benar-benar berhenti ketika sudah diminta membayar. “Biasanya parkir dibayar pas mau keluar, bukan pas baru datang,” ujarnya dalam rekaman yang kini viral.
Keluhan itu memicu beragam reaksi dari warganet. Banyak yang menilai praktik semacam ini memperburuk citra pariwisata daerah. “Makanya wisata di sini tak maju-maju,” tulis salah satu komentar yang mendapat ratusan tanda suka.
Kawasan Pantai Padang sejatinya menjadi salah satu ikon wisata utama di ibu kota Sumatera Barat. Namun, persoalan retribusi dan parkir liar bukan hal baru. Sejumlah pengunjung kerap mengeluhkan tarif yang tidak jelas, petugas tanpa identitas resmi, hingga pungutan berulang di satu titik parkir yang sama.
Pemerintah Kota Padang sebelumnya telah berulang kali mengingatkan agar sistem parkir di kawasan wisata dikelola secara transparan dan profesional. Meski demikian, laporan-laporan serupa terus muncul di media sosial setiap tahunnya.
Fenomena ini menunjukkan bahwa membenahi sektor pariwisata tidak cukup dengan mempercantik pantai atau menambah spot foto. Pengelolaan dasar seperti parkir dan pelayanan publik justru menjadi cermin utama profesionalitas pengelola dan wajah kota di mata wisatawan.































