Padang, Sumatera Barat – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, bertemu Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, di Jakarta pada Jumat, 24 Oktober 2025 untuk menyampaikan usulan pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) di sejumlah daerah di Sumatera Barat.
Pertemuan ini muncul di tengah kenyataan bahwa wilayah seperti Nagari Gantiang Mudiak Utara, Kecamatan Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan belum memiliki sinyal telekomunikasi sejak Indonesia merdeka. Dalam kesempatan sama, diungkap bahwa usulan ke Pasaman Barat juga signifikan jumlahnya, sementara di Kabupaten Solok—khusus area Nagari Garabak Data—menara BTS telah hampir rampung dan dijadwalkan bisa aktif paling lambat pertengahan November 2025.
Andre Rosiade menyampaikan apresiasi atas langkah konkret Telkomsel dalam menjawab tantangan infrastruktur telekomunikasi di Sumbar. “Kita bangun terus Sumatera Barat,” ujarnya. Sementara itu, Dirut Telkomsel Timur menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk mendukung percepatan pembangunan jaringan dan “Sumbar bebas dari blank spot”. Kendati demikian, kondisi real masih menghadapi sejumlah persoalan. Beberapa titik di Kabupaten Sijunjung disebut sudah memiliki sinyal, namun masih terdapat jorong-jorong yang belum tercover. Bagi masyarakat di Sumatera Barat, khususnya di wilayah pedalaman dan pesisir, kehadiran sinyal tidak sekadar soal telepon atau internet — melainkan soal akses pendidikan daring, peluang ekonomi digital, dan konektivitas sosial yang selama ini tertinggal. Dengan pertemuan dan komitmen ini, peluang bagi percepatan pembangunan menara BTS di Sumbar terbuka. Realisasi dan pengawalan masyarakat lokal akan menjadi kunci agar janji tidak berhenti sebagai wacana.































