PADANG — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mulai merapikan seluruh persiapan untuk syukuran penetapan Rahmah El Yunusiyah sebagai Pahlawan Nasional. Acara yang digelar Diniyyah Puteri Padang Panjang itu akan berlangsung pada 29 November 2025. Penetapan Rahmah oleh Presiden Prabowo Subianto dianggap sebagai momentum penting bagi pendidikan perempuan di Minangkabau.
Rahmah El Yunusiyah dikenal sebagai pendiri Diniyyah Puteri dan tokoh yang sejak awal abad ke-20 memperjuangkan akses pendidikan bagi perempuan. Lembaga yang ia bangun telah melahirkan banyak perempuan pendidik, pemimpin organisasi, dan tokoh masyarakat dari berbagai generasi.
Dukungan penuh disampaikan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah saat menerima pimpinan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Fauziah Fauzan El Muhammadi, serta jajaran termasuk Ketua STAI Diniyyah Puteri, Syarifatul Hayati, di Istana Gubernuran, Senin (17/11/2025). Dalam pertemuan itu, Mahyeldi meminta Kepala Dinas Sosial, Saifullah, untuk menggelar rapat koordinasi dengan dinas terkait pada hari yang sama.
Rapat tersebut melibatkan Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Badan Pemberdayaan Perempuan, dan perwakilan Diniyyah Puteri. Pemerintah menargetkan persiapan syukuran dan seminar pendidikan berjalan tertib dan melibatkan lebih banyak unsur masyarakat. Pemerintah juga berharap kementerian terkait, termasuk Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan, dapat hadir.
Selain syukuran, Pemprov Sumbar tengah menyiapkan sebuah seminar besar pada 13 Desember 2025 di Padang. Seminar ini membahas konsep pendidikan Rahmah El Yunusiyah yang selama puluhan tahun menjadi dasar pembentukan karakter dan kurikulum untuk guru-guru di lingkungan Diniyyah Puteri. Panitia berencana mengundang peserta dari berbagai provinsi.
Fauziah Fauzan El Muhammadi mengatakan syukuran di kampus Diniyyah Puteri akan dihadiri tokoh-tokoh Minang dari berbagai daerah. Menurutnya, penetapan Rahmah sebagai Pahlawan Nasional adalah kebanggaan kolektif. “Alhamdulillah, beliau sangat mendukung. Ini apresiasi besar untuk Bunda Rahmah dan menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Minangkabau,” ujarnya.
Momentum ini menegaskan kembali posisi Padang Panjang sebagai kota pendidikan, sekaligus mengingatkan bahwa Rahmah merancang pendidikan perempuan jauh sebelum wacana kesetaraan dikenal luas. Ia menyiapkan generasi yang bukan hanya cerdas, tetapi juga berdaya di keluarga dan masyarakat, pesan yang tetap relevan untuk Sumatera Barat hari ini.































