KABUPATEN SOLOK SELATAN — Pemerintah Kabupaten Solok Selatan memperlihatkan komitmen kuat untuk mempercepat pembangunan ekonomi daerah melalui investasi strategis di empat sektor unggulan.
Bupati Solok Selatan H. Khairunas menyampaikan bahwa sektor pertama yang menjadi prioritas adalah pengembangan energi baru terbarukan, khususnya panas bumi (geothermal). Investasi untuk proyek ini telah menembus angka lebih dari Rp 10 triliun.
Sektor kedua adalah hilirisasi produk pertanian dan perkebunan. Pemerintah daerah menyiapkan pembangunan pabrik minyak goreng skala kecil-menengah yang mengolah hasil sawit lokal.
Ketiga, pengelolaan sumber daya alam minerba — seperti bijih besi, emas, tembaga, dan granit — dengan visi pengelolaan yang lebih bijak dan berkelanjutan.
Keempat, sektor pariwisata dioptimalkan melalui pembangunan jalur pendakian Gunung Kerinci yang melewati wilayah Solok Selatan, sebagai ikon wisata baru Sumatera Barat.
Dalam rapat koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemangku kepentingan yang digelar di Auditorium Gubernur Sumbar, Khairunas menegaskan bahwa “dengan kerja sama semua pihak dan strategi yang tepat, Solok Selatan akan semakin maju dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.”
Dalil-kritiknya: Walaupun angka investasi besar dan komitmen pemerintah jelas, masih perlu diperhatikan bagaimana mekanisme manfaat kepada masyarakat lokal, terutama petani sawit, pekerja pertanian, dan komunitas wisata di Solok Selatan. Sentralisasi investasi besar kadangkala belum langsung terasa di level nagari atau jorong. Bagi Sumatera Barat—yang seringkali berbasis ekonomi rakyat—kepastian akses terhadap lapangan kerja, pelibatan masyarakat lokal dalam investasi, dan kejelasan tata kelola lingkungan akan menentukan apakah visi ini benar-benar inklusif.
Langkah Solok Selatan memperbesar taruhannya pada investasi di energi, pertanian, minerba, dan pariwisata menunjukkan arah perubahan yang signifikan bagi ekonomi lokal. Kini tantangannya adalah memastikan agar keuntungan dari strategi tersebut benar-benar menjangkau masyarakat nagari dan bersinergi dengan karakter khas Sumatera Barat.































