Batu Bajanjang — Pemerintah Kabupaten Solok menggelar sosialisasi geothermal bersama masyarakat Nagari Batu Bajanjang, Kecamatan Lembang Jaya, Kamis (13/11/2025). Pertemuan ini menjadi langkah penting setelah sebelumnya muncul penolakan warga terhadap rencana pemanfaatan panas bumi di wilayah tersebut.
Dialog yang berlangsung di Masjid Nurul Islam ini mempertemukan pemerintah daerah, aparat keamanan, perusahaan pengelola, dan tokoh masyarakat. Warga meminta penjelasan lebih rinci terkait manfaat ekonomi, risiko lingkungan, serta mekanisme pengawasan proyek.
Bupati Solok, Jon Firman Pandu, menghargai keterbukaan masyarakat mengikuti proses sosialisasi. Ia menegaskan bahwa pemanfaatan geothermal dapat menjadi sumber energi bersih dan peluang pembangunan baru di Solok jika dikelola dengan baik.
“Potensi sumber daya alam tidak hanya ada di atas tanah, tetapi juga di dalamnya. Dengan perkembangan teknologi, mari kita manfaatkan sebaik mungkin untuk kemaslahatan bersama,” ujar Bupati.
Pemerintah memastikan pengelolaan proyek akan dilakukan oleh PT Hitay Daya Energy. Perusahaan menjanjikan program CSR yang menyentuh kebutuhan nagari, mulai dari beasiswa, pengembangan rumah ibadah, kegiatan kepemudaan, pembangunan gedung pemuda, hingga dukungan sektor pertanian. Masyarakat berharap program ini tidak sebatas janji, melainkan memiliki standar, transparansi, dan pengawasan bersama.
Kapolres Solok Arosuka, AKBP Agung Pranajaya, menyampaikan komitmen menjaga keamanan seluruh masyarakat, baik yang mendukung maupun menolak proyek. Dandim 0309/Solok Sapta Raharja juga mengingatkan pentingnya penyampaian aspirasi secara tertib untuk menjaga kondusivitas nagari.
Sesi sosialisasi teknis disampaikan oleh Tenaga Ahli Gubernur Sumatera Barat, Yulnofrins Napilus, yang menjelaskan manfaat, risiko, dan langkah mitigasi energi panas bumi.
Perdebatan mengenai geothermal di Solok belum selesai. Namun, pertemuan ini membuka ruang dialog yang lebih jernih. Bagi masyarakat Batu Bajanjang, keputusan akhir bukan hanya soal energi, tetapi juga soal keselamatan lingkungan, masa depan ekonomi nagari, dan kepercayaan terhadap pengelolaan sumber daya di tanah mereka.
Ridwan Syafrullah – Sumbar FYi































