Agam, Sumbar FYi — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali digulirkan, kali ini menyapa masyarakat Nagari Sungai Pua, Kabupaten Agam, pada Sabtu (11/10). Sosialisasi bertema “Bersama Mewujudkan Indonesia Sehat” ini dihadiri oleh Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Ade Tyas, serta masyarakat setempat.
Program MBG menjadi bagian dari upaya besar pemerintah untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan kuat. Melalui kolaborasi DPR RI dan BGN, program ini diharapkan mampu memperkuat pondasi menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam sambutannya, Ade Rezki Pratama menegaskan pentingnya gizi sebagai penentu kualitas sumber daya manusia. Ia menyoroti masih tingginya persoalan gizi di Indonesia — mulai dari stunting hingga kekurangan zat gizi mikro.
“Kita menghadapi berbagai persoalan gizi yang kompleks. Karena itu, kehadiran Badan Gizi Nasional menjadi langkah strategis memperkuat koordinasi lintas sektor agar kebijakan gizi berjalan efektif dan berkelanjutan,” ujar Ade Rezki.
Menurutnya, kualitas manusia unggul tidak hanya diukur dari kemampuan intelektual, tetapi juga kesehatan fisik dan mental yang baik. “Makanan bergizi adalah pondasi tumbuh kembang anak dan masa depan bangsa,” tambahnya.
Sementara itu, Ade Tyas dari BGN menjelaskan, program MBG tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi individu, tetapi juga memberi dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat.
“Program ini menyasar anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Tapi manfaatnya lebih luas karena UMKM lokal dilibatkan sebagai penyedia bahan baku dan tenaga pengolah makanan,” jelas Ade Tyas.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap pihak yang mengatasnamakan program MBG untuk kepentingan pribadi. “Pendaftaran mitra hanya melalui portal resmi www.mitra.bgn.go.id
dan tidak dipungut biaya apa pun,” tegasnya.
Program Makan Bergizi Gratis kini mulai dirasakan manfaatnya di berbagai daerah, termasuk Sumatera Barat. Di tengah berbagai tantangan ekonomi, inisiatif ini menjadi pengingat bahwa kesehatan bukan sekadar urusan medis, tetapi investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.