PADANG – Perumda AM Kota Padang akan membangun jaringan perpipaan baru sepanjang 18 kilometer dari Palukahan (Kecamatan Koto Tengah) hingga Simpang Alai (Kecamatan Padang Timur). Proyek ini bagian dari program pembangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk meningkatkan layanan air bersih di Kota Padang.
Direktur Utama Perumda AM, Hendra Pebrizal, menyampaikan bahwa dana APBN sebesar Rp308 miliar telah disetujui untuk pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Taban-3 berkapasitas 200 liter per detik serta jaringan pipa 18 km sebagai penopang distribusi yang akan melayani sekitar 50 ribu pelanggan.
Proyek perpipaan ini akan melewati rute dari Palukahan → Simpang Lubuk Minturun → Simpang Bypass Kuranji → hingga Simpang Alai, dan akan terhubung ke instalasi IPA Gunungpangilun yang kondisinya dianggap sudah “tidak layak” sejak gempa 2009.
Hendra menambahkan bahwa setelah pipa baru berjalan, revitalisasi IPA Gunungpangilun akan dilaksanakan secara bertahap tahun 2026–2028 dengan anggaran sekitar Rp18,7 miliar (Rp6,7 miliar tahun 2026; Rp2 miliar tahun 2027; Rp10 miliar tahun 2028).
Selain kapasitas dan jaringan, proyek ini juga menjanjikan bahwa air yang diolah di IPA Taban-3 “insya Allah siap diminum” — tinggal memastikan bahwa instalasi rumah pelanggan dan pipa distribusi akhir memenuhi standar higienis.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyambut baik upaya tersebut dan menegaskan bahwa Pemko Padang akan mendukung setiap langkah Perumda AM untuk mewujudkan pelayanan air bersih yang merata dan berkualitas.
Dari perspektif lokal Sumatera Barat, proyek ini penting bukan hanya sebagai pembangunan infrastruktur, melainkan sebagai potensi peningkatan kualitas hidup masyarakat Padang yang kini cakupan layanan air bersihnya masih sekitar 51 %. Dengan target peningkatan menjadi 58–60 % pada periode 2026–2030, proyek ini dapat menjadi contoh bagi daerah-nagari lain di Sumbar dalam mengejar akses air minum layak.
Meski ambisius, tantangan tetap ada: pengelolaan jaringan distribusi hingga ke rumah-rumah pelanggan, garansi kualitas air hingga keran, serta kesinambungan pemeliharaan pipa dan instalasi. Keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada implementasi di lapangan, terutama di kawasan padat dan kompleks di Kota Padang.
Pembangunan jaringan perpipaan 18 km oleh Perumda AM Kota Padang bukan sekadar angka, melainkan harapan konkret bagi ribuan warga untuk mendapat akses air bersih yang lebih andal. Implementasi yang tepat akan menjadikan air bersih “siap minum” bukan hanya slogan tetapi kenyataan di Kota Padang dan sekitarnya.































