Penantian panjang masyarakat Sumatera Barat akhirnya menemukan titik terang. Pembangunan Tol Sicincin–Bukittinggi dipastikan akan dimulai pada akhir 2026 atau awal 2027, setelah sempat tertunda selama beberapa tahun.
Kabar tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, usai bertemu dengan Direktur Utama PT Hutama Karya (HK), Koentjoro, di Jakarta pada Jumat (6/11/2025).
Dalam pertemuan itu, Koentjoro memastikan bahwa seluruh persiapan teknis tengah dirampungkan. “Insya Allah di akhir 2026 atau awal 2027 kita mulai, start,” ujarnya, disambut antusias oleh Andre dan Wali Kota Pariaman, Yota Balad, yang turut hadir.
Andre menyebut, proyek ini kini kembali berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN) — status penting yang menjamin dukungan penuh pemerintah dalam hal pendanaan, perizinan, hingga penyelesaian kendala teknis.
“Ini kabar gembira untuk masyarakat Sumbar. Hutama Karya melalui Pak Koentjoro memastikan pembangunan Tol Sicincin–Bukittinggi akan dimulai, kalau tidak akhir 2026, Insya Allah awal 2027,” kata Andre, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang (IKM).
Ruas tol ini dinilai krusial karena jalur eksisting Padang–Bukittinggi melalui Lembah Anai sering mengalami longsor dan kemacetan parah. Pembangunan tol baru diharapkan memangkas waktu tempuh secara signifikan serta meningkatkan keselamatan pengendara.
“Tol ini akan jadi solusi bagi konektivitas Sumbar. Selain mempercepat perjalanan, juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” tambah Andre. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto, Menteri PUPR, dan Dirut HK atas komitmen mereka membangun infrastruktur di Sumatera Barat.
Konteks dan Dampak Lokal
Tol Sicincin–Bukittinggi akan menjadi perpanjangan dari Tol Padang–Sicincin sepanjang 36 kilometer yang sudah beroperasi lebih dulu. Ruas baru ini juga menjadi bagian dari koridor utama Tol Trans Sumatera, yang akan memperkuat konektivitas dari pesisir barat hingga wilayah tengah dan utara Pulau Sumatera.
Selain dampak ekonomi, keberadaan tol ini diharapkan membuka akses wisata baru di kawasan Agam, Padang Pariaman, dan Bukittinggi, yang selama ini menjadi magnet wisata Sumatera Barat. Dengan akses lebih cepat, potensi ekonomi masyarakat sekitar juga diyakini akan meningkat.
Pembangunan Tol Sicincin–Bukittinggi bukan sekadar proyek fisik. Ia menjadi simbol baru kebangkitan infrastruktur Sumatera Barat — penghubung antara kota, desa, dan harapan masyarakat yang telah lama menunggu jalur cepat tanpa longsor dan macet.
Ridwan Syafrullah – Sumbar FYi































