Padang — Kebakaran hebat menghanguskan sebuah ruko dua lantai di belakang Plasa Andalas, Kecamatan Padang Barat, Jumat (24/10/2025) dini hari. Api mulai membesar sekitar pukul 03.56 WIB; satu penghuni ruko meninggal dunia dan kerugian ditaksir mencapai Rp1,5 miliar.
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang menerima laporan pertama sekitar pukul 03.56 WIB. Petugas segera menurunkan tujuh armada dan 80 personel untuk memadamkan api yang melalap toko suku cadang kendaraan itu. Api berhasil dikendalikan sekitar pukul 04.50 WIB, setelah sempat mengancam empat bangunan sekitarnya.
Kepala Bidang Operasi dan Sarana Prasarana Damkar Kota Padang, Rinaldi, menjelaskan objek yang terbakar adalah ruko dua lantai. Lantai atas difungsikan sebagai gudang, lantai bawah untuk berjualan. “Begitu laporan masuk, kami langsung kerahkan armada untuk mencegah meluasnya kebakaran,” ujar Rinaldi.
Korban tewas diidentifikasi sebagai Bobi (30), anak pemilik toko (Alm) Martis (75). Menurut keterangan pihak pemadam, korban diduga tertidur di lantai bawah saat kebakaran terjadi dan terjebak oleh asap tebal sehingga tidak sempat menyelamatkan diri. Tim ambulans turut mengevakuasi jenazah dari lokasi.
Dampak material cukup besar. Luas area terbakar sekitar 4 x 15 meter persegi. Dua unit sepeda motor yang terparkir di dalam ruko turut hangus. Kerugian sementara dicatat sekitar Rp1,5 miliar, sementara nilai aset yang berhasil diselamatkan diperkirakan mencapai Rp5 miliar.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan kepolisian. Dugaan awal mengarah pada korsleting listrik di area penyimpanan barang. Damkar mengimbau pelaku usaha di kawasan padat pertokoan Padang Barat untuk rutin memeriksa instalasi listrik dan menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Mereka juga mengingatkan agar masyarakat segera melapor ke Call Center 112 atau Damkar 113 bila menemukan tanda-tanda kebakaran.
Kawasan di belakang Plasa Andalas adalah pusat usaha kecil yang padat. Kejadian dini hari ini menegaskan kerentanan usaha mikro di Padang terhadap risiko kebakaran. Banyak ruko tradisional menggabungkan fungsi tempat tinggal dan gudang. Kondisi itu memperbesar risiko korban jiwa bila penanganan kebakaran terlambat. Pengawasan instalasi listrik dan kesiapan APAR harus menjadi prioritas bersama pelaku usaha, aparat kelurahan, dan pemadam setempat.
Kebakaran ini bukan sekadar urusan kerugian materi. Ia mengingatkan pentingnya keselamatan publik di kawasan pertokoan padat di Kota Padang. Pencegahan kecil, seperti pengecekan listrik berkala dan ketersediaan APAR, berpotensi menyelamatkan nyawa dan harta warga Sumatera Barat.
Sumber: Laporan resmi Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang dan konfirmasi lapangan pada Jumat (24/10/2025).
Ridwan Syafrullah – Sumbar FYi































