PADANG – Proyek revitalisasi salah satu ikon perhotelan Kota Padang, Hotel Bumi Minang di Jalan Bundo Kanduang No. 20-28, Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat secara resmi dimulai. Peletakan batu pertama dilakukan Senin (20/10/2025) oleh Wali Kota Padang, Fadly Amran.
Hotel yang dibuka sejak 1991 dan sempat tutup pascagempa 30 September 2009 ini akan dikelola oleh OSO Group di bawah kepemimpinan Ketua Umum DPP Gebu Minang, Oesman Sapta.
“Renovasi Hotel Bumi Minang ini sejalan dengan semangat Pemerintah Kota Padang yang ramah investasi. Kami berharap, kembali eksisnya hotel ini menjadi motor penggerak industri pariwisata Kota Padang, membuka lapangan kerja baru, serta menggairahkan UMKM lokal,” kata Fadly Amran.
Menurut Oesman Sapta, pihaknya tertarik karena lokasi hotel yang sangat strategis di pusat kota dan dekat dengan berbagai objek wisata Kota Padang. Hotel akan dialihfungsikan menjadi hotel bertaraf internasional dengan konsep semi-modern yang tetap mempertahankan nilai budaya Minangkabau. Renovasi mencakup tampilan eksterior, interior, hingga fasilitas penunjang seperti ballroom berstandar internasional dan kamar penginapan yang nyaman. Proyek ditargetkan rampung dalam waktu satu hingga dua tahun.
Dari sudut pandang lokal Sumatera Barat, proyek ini menyiratkan dua hal penting: pertumbuhan ekonomi melalui investasi yang masuk kampung halaman, dan tantangan agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat setempat. Dengan hadirnya investasi seperti ini, peluang pekerjaan dan pelibatan UMKM di Padang harus didorong agar tidak sekadar wajah baru hotel saja namun berdampak nyata untuk warga. Referensi regional juga menunjukkan bahwa revitalisasi hotel di Sumbar sebelumnya sering terhambat pembiayaan, kurang partisipasi lokal, atau kesenjangan antara investor-rantau dan masyarakat kampung.
Kendati demikian, tantangan tetap besar: investor mesti memastikan kolaborasi dengan pelaku lokal, pemerintah kota harus mengawasi agar regulasi dan kualitas pekerjaan terpenuhi, dan masyarakat Sumbar perlu aktif menyuarakan agar tidak hanya menjadi penonton pembangunan yang datang dari luar.
Dimulainya revitalisasi Hotel Bumi Minang menandai langkah strategis bagi sektor pariwisata Kota Padang dan Sumatera Barat secara lebih luas. Jika dikelola dengan baik dan melibatkan masyarakat, proyek ini bisa menjadi model pembangunan berbasis budaya dan lokalitas—bukan hanya simbol.































