PADANG — Gedung pustaka yang dibangun oleh Pemerintah Kota Padang telah selesai dikerjakan dan direncanakan bisa dikunjungi publik mulai bulan Desember. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang, Feri Mulyani Hamid, menyampaikan bahwa pembangunan dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik senilai Rp10 miliar telah tuntas.
Gedung tersebut berdiri di lahan seluas 2.000 m² dan luas bangunan 1.700 m², dua lantai, dan dikerjakan oleh CV Galvib dengan pengawasan CV Restu Graha Karya Cipta. Lokasi strategis di sebelah Bagindo Aziz Chan Youth Center (Jalan Bagindo Aziz Chan) membuat fasilitas ini mudah dijangkau masyarakat kota.
Gedung ini dirancang multi-fungsi: selain sebagai pusat pustaka, juga sebagai ruang anak-anak, ruang disabilitas, hingga studio kegiatan seperti bedah buku. Selama ini aktivitas perpustakaan di Kota Padang masih berlangsung di kawasan GOR H. Agus Salim dengan fasilitas terbatas dan menggunakan dukungan dari Pemerintah Provinsi.
Persoalan akses masyarakat kini tinggal menanti pembukaan yang dijanjikan akhir tahun. Di satu sisi, pembangunan fisik telah selesai. Namun di sisi lain, pelaksanaan operasional, pemindahan mobiler dan persiapan fasilitas masih dalam proses.
Bagi masyarakat Sumatera Barat, keberadaan gedung pustaka baru ini memiliki makna penting dalam memperkuat literasi dan akses informasi. Kota Padang yang selama ini terbatas ruang publik baca-nya kini berpeluang menjadi pusat literasi regional. Meski demikian, penundaan pembukaan mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur saja tidak cukup — aspek operasional, sumber daya manusia, dan aksesibilitas bagi seluruh kalangan (termasuk anak-anak dan disabilitas) harus benar-benar tersedia.
Dengan demikian, keberadaan fasilitas ini bukan hanya simbol fisik tapi juga ujian kesiapan Kota Padang dalam mengintegrasikan fasilitas literasi bagi seluruh warga.






























