Kota Padang – Setiap hari, ratusan ton sampah organik menumpuk di kota dan kabupaten di Sumatera Barat. Namun kini muncul “mesin hidup” pengurai organik: budidaya larva Black Soldier Fly (BSF) atau maggot—yang tidak hanya membersihkan lingkungan tapi juga membuka peluang ekonomi bagi anak muda.
Menurut data dari komunitas Asosiasi Pegiat Maggot BSF Kota Padang (Agodang), mereka mampu mengolah hingga 15 ton sampah organik per hari. Dari jumlah itu dihasilkan sekitar 1 ton maggot per hari, yang bisa diolah menjadi pakan ternak dan pupuk organik.
Penelitian akademik di provinsi Sumatera Barat menunjukkan bahwa budidaya maggot bukan hanya solusi lingkungan: pendapatan usaha dapat mencapai Rp1.660.906 per bulan, menjadikannya potensi ekonomi nyata bagi pelaku usaha muda.
Kondisi ini relevan di tingkat daerah: misalnya di Kota Padang, setiap hari pemilahan sampah organik masih belum optimal, padahal program budidaya maggot butuh pasokan rutin dari rumah tangga, hotel, dan restoran.
Di Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, perusahaan PT Semen Padang telah mendukung model Sentra Budidaya Maggot BSF dengan renovasi TPS3R senilai Rp152 juta untuk mendukung program ini.
Namun tantangan tetap nyata: pemilahan sampah dari rumah tangga masih lemah, dukungan untuk pembinaan dan pemasaran produk maggot pun terbatas. Peneliti menyebut bahwa keberhasilan usaha maggot sangat tergantung pada sistem rantai pasok organik yang baik dan skema bisnis yang matang.
Bagi generasi muda di Sumatera Barat, budidaya maggot memberi dua peluang besar: (1) menjadi bagian dari solusi pengelolaan lingkungan – mengurangi volume sampah organik yang menuju TPA dan (2) menciptakan bisnis lokal yang punya nilai tambah ekonomi. Jika dikelola dengan tepat, sektor ini bisa berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal sekaligus menjaga kebersihan lingkungan.
Budidaya maggot bukan sekadar teknologi; ia adalah gerakan sosial-ekonomi yang mengajak generasi muda Sumatera Barat untuk tidak hanya jadi “penonton” dalam persoalan sampah, tetapi pelaku perubahan. Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pengusaha muda, peluang ini bisa tumbuh menjadi industri hijau yang mengakar lokal dan berdampak luas.































