Kota Padang Panjang — Pemerintah melalui BPJN menargetkan pembangunan jalan darurat di jalur nasional Padang–Padang Panjang–Bukittinggi rampung dalam dua minggu ke depan. Akses ini terputus setelah banjir bandang dan tanah longsor menghantam kawasan.
Jalur ini dianggap “urat nadi ekonomi” Sumatera Barat karena menghubungkan kota-kota besar dan jalur distribusi logistik.
Menurut Sonny Budaya Putra, Sekda Kota Padang Panjang, BPJN berusaha agar setidaknya kendaraan roda empat ukuran kecil bisa melewati jalur darurat secepat mungkin.
Pasca bencana, pengiriman bantuan ke daerah terdampak sempat terganggu — satu-satunya akses adalah lewat Kabupaten Solok. Petugas bersama relawan telah mengerahkan empat alat berat untuk membersihkan material longsor berupa batu besar, kayu, dan lumpur agar jalan darurat bisa segera dibuka.
Meski demikian, kemunculan batu besar seukuran rumah tipe 36 di lokasi longsor menyulitkan pembangunan. Sehingga proses segera dibuka jalur darurat mendapat tantangan berat selain masalah pembersihan.
Situasi ini menunjukkan betapa kritisnya akses jalan bagi mobilitas dan ekonomi masyarakat Sumbar — terutama bagi warga di Padang, Padang Panjang, serta Bukittinggi dan sekitarnya.
Pemulihan cepat akses jalan bukan sekadar soal perbaikan infrastruktur. Ini soal harapan supaya distribusi bantuan, ekonomi lokal, dan mobilitas warga kembali normal.































