Padang / Pasaman, Sumatera Barat – Anggota Komisi III DPR RI, H. Benny Utama, S.H., M.M., mengumumkan bahwa pembangunan jalan Rumbai menuju Muaro Tais di Kecamatan Mapattunggul, Kabupaten Pasaman, akan segera dieksekusi. Jalan sepanjang sekitar 7,4 kilometer tersebut akan dibangun dengan anggaran ± Rp 35 miliar dari pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.
Pernyataan itu disampaikan Benny Utama saat berada di Lubuk Sikaping, Senin (6/10/2025). Menurutnya, usulan anggaran tersebut sudah “diakomodir sepenuhnya” dan proses pelaksanaannya akan melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat.
“Alhamdulillah, usulan Rp 35 miliar itu diakomodir sepenuhnya. Teknis pelaksanaannya dieksekusi Kementerian Pekerjaan Umum melalui BPJN Provinsi Sumatera Barat di Padang,” kata Benny Utama.
Sejarah Janji dan Latar Belakang
Janji pembangunan jalan Rumbai–Muaro Tais pertama kali muncul pada 2022 ketika Benny Utama masih menjabat Bupati Pasaman. Pada waktu itu, dalam rangka Musrenbang RKPD Kecamatan Mapattunggul di Muaro Tais, ia menegaskan bahwa kondisi jalan tersebut sudah sangat memprihatinkan dan perlu perbaikan segera. Bila dana APBD Pasaman tidak memadai, maka rutenya akan diperjuangkan melalui anggaran pusat.
Penting dicatat bahwa kondisi eksisting jalan sangat buruk: hanya ± 300 meter yang sudah diaspal, sementara 1,5 km masih menggunakan lapen (lapisan penetrasi terbatas) dan sisanya berupa kerikil atau tanah. Beberapa titik rawan longsor, terutama saat musim hujan, menyebabkan akses menjadi sangat sulit, terutama bagi petani yang mengangkut hasil panen mereka.
Dalam usulan teknisnya, Dinas PUPR Pasaman menyebut bahwa lebar jalan yang diusulkan adalah 5,5 meter, dengan standar desain lengkap berdasarkan Detail Engineering Design (DED). Pembebasan lahan telah dilakukan sejak 2023.
Skema Anggaran & Waktu Pelaksanaan
Benny Utama menjelaskan bahwa proyek ini akan dilaksanakan sebagai Multiyear Contract (MYC). Skema pembiayaan dibagi menjadi dua tahap:
Tahun 2025: Rp 5,8 miliar
Tahun 2026: Rp 29,2 miliar
Pelaksanaan lelang oleh BPJN Sumbar akan segera dilakukan, dan pengerjaan fisik direncanakan mulai tahun 2025.
Dukungan politik dari internal DPR juga dijadikan poin penting. Benny menyebut, usulan itu ikut diperjuangkan oleh rekan separtai Golkar, Zigo Rolanda (anggota Komisi V DPR RI sekaligus Badan Anggaran), demi mempercepat realisasi proyek pada tahun anggaran 2025.
Dari sisi teknis, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Pasaman, Zulham Effendi, S.T., M.T., menyatakan bahwa koordinasi dan asistensi ke P2JN Sumbar sudah dilakukan. Semua persyaratan teknis – mulai dari DED hingga pembebasan lahan – diklaim sudah lengkap dan disetujui.
Dampak Potensial & Tantangan
Menurut Benny Utama, pembangunan jalan ini diharapkan dapat membuka akses yang lebih lancar dan membantu meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat Muaro Tais dan sekitarnya. Dengan konektivitas yang lebih baik, biaya logistik turun, distribusi barang lebih cepat, dan potensi investasi lokal bisa tumbuh.
Namun, beberapa hal patut dicermati:
1. Realitas di lapangan
Meskipun pembebasan lahan diklaim sudah dilakukan sejak 2023, memastikan bahwa seluruh lahan telah bersih dari sengketa dan tidak ada permasalahan ganti rugi merupakan bagian yang krusial agar pelaksanaan tidak tersendat.
2. Kualitas konstruksi dan anggaran
Alokasi Rp 35 miliar untuk 7,4 km berarti rata-rata biaya per kilometer berada di kisaran Rp ~4,7–5 miliar. Kualitas material, drainase, pengamanan terhadap longsor, serta pengawasan lapangan harus dijaga agar pengerjaan tidak asal jadi.
3. Keberlanjutan perawatan
Setelah pembangunan utama selesai, kunci sukses proyek jalan di daerah pegunungan maupun daerah terpencil adalah pemeliharaan jangka panjang. Siapa yang bertanggung jawab (provinsi, kabupaten, pusat) dan apakah anggarannya tersedia, menjadi pertanyaan penting.
4. Risko cuaca dan lingkungan
Sumatera Barat memiliki topografi rawan longsor dan curah hujan tinggi. Pembangunan jalan harus memperhatikan mitigasi lingkungan: saluran air, penguatan tebing, dan stabilisasi tanah.
5. Transparansi dan pengawasan publik
Peran masyarakat, media lokal, dan lembaga pengawas sangat penting agar proyek ini tidak hanya menjadi angan-angan politik, melainkan betul-betul terealisasi dengan baik.
Statement Resmi dan Klarifikasi
Sejauh ini, pernyataan resmi dari Kementerian PUPR atau BPJN Provinsi Sumatera Barat belum dipublikasikan secara mendalam terkait detail kontrak, jadwal pelaksanaan, atau kontraktor yang akan digunakan. Hanya pernyataan dari Benny Utama dan Dinas PU Pasaman.
Kesimpulan & Catatan Penting
Janji pembangunan jalan Rumbai–Muaro Tais melalui anggaran Rp 35 miliar kini resmi dihasilkan dan akan segera direalisasi, menurut Benny Utama.
Jalan sepanjang 7,4 km dengan lebar 5,5 meter akan dibangun secara hotmix oleh BPJN Sumbar melalui kontrak multiyears.
Risiko yang harus diantisipasi meliputi sengketa lahan, kualitas konstruksi, mitigasi lingkungan, dan keberlanjutan pemeliharaan.
Proyek ini berpotensi mendongkrak perekonomian lokal jika dikelola dengan baik dan transparan.