Pesisir pantai di kawasan Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, kembali diguncang banjir rob sejak Kamis (6/11/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Teluk Bayur mencatat kombinasi pasang laut tinggi, gelombang besar, dan angin kencang sebagai penyebab utama.
Di Kelurahan Ulak Karang Utara (Kecamatan Padang Utara) dan Kelurahan Berok Nipah (Kecamatan Padang Barat), genangan tercatat antara 20 hingga 50 cm. Warga melaporkan air sudah memasuki jalan dan halaman rumah sejak malam hari.
Lurah Berok Nipah, Sri Utari, menyebut bahwa 11 RT telah terdampak dan pendataan keluarga terdampak masih berlangsung.
BMKG memperingatkan bahwa meski puncak pasang diperkirakan akan melemah pasca 7 November, potensi banjir rob tetap ada.
Kondisi ini mempertegas rentannya wilayah pesisir Sumatera Barat terhadap bencana hidrometeorologis, khususnya saat fenomena pasang dan gelombang berintensitas tinggi.
Dari sudut lokal, warga pesisir banyak yang tinggal di rumah setinggi umumnya hanya beberapa puluh sentimeter di atas muka laut—sehingga kenaikan air meskipun kecil dapat segera berpengaruh ke kehidupan sehari-hari, termasuk akses jalan, aktivitas ekonomi nelayan, dan keselamatan.
Mengakhiri peristiwa ini, penting digarisbawahi bahwa kesiapsiagaan masyarakat dan sinergi antar-instansi di Sumatera Barat harus terus diperkuat. Banjir rob bukan sekadar genangan sesaat, tapi ancaman berulang yang memerlukan mitigasi nyata dan penguatan infrastruktur pesisir.































