Padang, 7 Oktober 2025, Rilis SIMT Kemendikbudristek memunculkan daftar 20 SMP berprestasi di Sumatera Barat (Sumbar) berdasarkan jumlah medali siswa. Namun, bagaimana korelasi medali dengan mutu pendidikan sebenarnya? Apakah sekolah di daerah terpencil punya kesempatan yang sama?
1. Data Resmi dan Peringkat Utama
Menurut laman Sumbarkita, daftar 20 SMP terbaik di Sumbar 2025 menunjukkan bahwa SMP Negeri 1 Padang berada di puncak dengan 62 medali. Disusul SMP Negeri 1 Payakumbuh dan UPTD SMP 1 Harau, masing-masing dengan 45 medali.
Berikut sebagian daftar peringkat:
Peringkat Sekolah Jumlah Medali
1 SMP Negeri 1 Padang 62
2 SMP Negeri 1 Payakumbuh 45
3 UPTD SMP 1 Harau 45
4 SMP Negeri 01 Solok Selatan 39
… … …
20 UPT SMPN 5 Batusangkar 18
2. Apa Itu SIMT dan Seberapa Relevannya sebagai Tolok Ukur
SIMT (Sistem Informasi Manajemen Talenta) adalah sistem yang memetakan prestasi peserta didik di Indonesia melalui data medali kompetisi yang tercatat di Puspresnas.
Namun, perlu dicermati bahwa kompetisi yang terekam bisa sangat dipengaruhi oleh akses sekolah — seperti akses ke pelatihan tambahan, dana lomba, kemampuan guru pembimbing, dan jaringan lembaga kompetisi.
3. Kesenjangan Potensi: Daerah Terpencil dan Sumber Daya
Beberapa sekolah di kabupaten jenjang pedalaman atau daerah administratif kecil sering kali kekurangan fasilitas atau dana operasional untuk mengirim siswa ke lomba nasional. Akibatnya, potensi siswa luar kota bisa tersembunyi dan tidak terdata optimal.
Sebagai perbandingan, di Provinsi Sumbar pada Dashboard SIMT terlihat sekolah Payakumbuh masuk daftar, menunjukkan bahwa ada sekolah non-kota juga yang menonjol—namun keberlanjutannya apakah stabil?
4. Catatan Kritis & Pendapat Ahli
– Medali bukan segala-galanya. Indikator lain seperti capaian literasi, kelulusan, dampak pembelajaran, dan aspek karakter juga sangat penting.
– Risiko “kompetisi elit.” Sekolah yang memang sudah unggul cenderung mendapatkan lebih banyak sumber daya, sedangkan sekolah menengah ke bawah tertinggal makin jauh.
– Butuh transparansi dan penyesuaian. Pemerintah provinsi dan kabupaten perlu mempertimbangkan tambahan indikator lokal — misalnya efektivitas guru, rasio siswa per guru, dan indeks perkembangan siswa dari baseline — agar penilaian lebih adil.
5. Implikasi Lokal & Undangan Diskusi Publik
Hasil ini tentunya akan menjadi referensi bagi orang tua dalam memilih SMP. Namun, agar tidak menjadi “prestasi kosong”, pemerintah daerah mesti mendorong pemerataan kesempatan lomba, memfasilitasi sekolah kecil, dan mencermati data tambahan agar penilaian lebih holistik.
Kami mengundang warga, orang tua, guru, dan akademisi untuk ikut berdiskusi: Apakah data medali sudah cukup merepresentasikan kualitas sekolah? Komentar dan pendapat Anda sangat kami tunggu.