Kota Padang masih kekurangan alat deteksi dini bencana atau Early Warning System (EWS). Dari enam sungai besar yang menjadi jalur aliran banjir bandang, sebagian belum memiliki sensor peringatan yang memadai.
Mulyadi Muslim menegaskan bahwa EWS wajib dipasang untuk mencegah jatuhnya korban lebih banyak. Menurutnya, pemerintah harus menempatkan kewaspadaan sebagai prioritas, bukan hanya reaksi setelah bencana terjadi.
BNPB mencatat bahwa Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi dengan indeks risiko bencana tertinggi di Indonesia. Kota Padang, dengan enam DAS besar seperti Batang Arau, Batang Kuranji, dan Batang Anai, sangat bergantung pada sistem peringatan dini yang cepat dan akurat.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah EWS di Sumbar dilaporkan rusak atau tidak berfungsi optimal. Permasalahan yang sama terjadi di beberapa titik di Padang. Tanpa sensor yang aktif, warga tidak mendapatkan informasi awal ketika debit air meningkat.
Mulyadi mengingatkan bahwa pelayanan publik harus berpihak pada keselamatan warga. “Pelayanan adalah ukuran utama, bukan penghargaan,” ujarnya.
Peringatan dini bukan sekadar alat. Ia adalah kesempatan bertahan hidup. Kota Padang membutuhkan sistem yang bekerja sebelum sirene bencana berbunyi terlambat.































