Kota Padang – Pemerintah Kota Padang akan menggelar latihan skala besar berupa simulasi gempa bumi dan tsunami pada Rabu, 5 November 2025 pukul 10.00 WIB sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan warga di kawasan pesisir.
Latihan ini meliputi bunyi sirene pertama sebagai tanda gempa, dilanjutkan sirene tanda tsunami tiga hingga empat menit kemudian. Warga yang berada di 55 kelurahan zona merah dan 8 kecamatan rawan di Kota Padang diimbau untuk segera menuju Tempat Evakuasi Sementara (TES) atau zona aman.
Menurut keterangan dari Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang (BPBD) Kota Padang, Hendri Zulviton, kesiapan simulasi telah hampir rampung. “Skenario simulasi sudah disosialisasikan lewat seminar, workshop, gladi peta, dan gladi ruang,” ujarnya.
Dalam rilis sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Padang, Andree Harmadi Algamar menyampaikan bahwa latihan ini akan melibatkan lebih dari 200.000 warga dan bertujuan mengevaluasi sistem evakuasi, koordinasi, dan kesadaran masyarakat terhadap risiko gempa megathrust dan tsunami.
Konteks lokal Sumatera Barat:
Sebagai wilayah pesisir yang berada di jalur potensi gempa dan tsunami di Sumatera Barat, kesiapsiagaan warga Kota Padang menjadi sangat penting. Simulasi ini tidak sekadar formalitas, melainkan bagian dari upaya mitigasi yang nyata bagi masyarakat Sumbar yang tinggal di zona rawan.
Kritik reflektif:
Meskipun persiapan telah dilakukan jauh-hari, tantangan tetap besar: kesiapan warga menghadapi bencana, pemahaman terhadap jalur evakuasi, dan kepatuhan saat sirene berbunyi. Tanpa partisipasi aktif masyarakat, latihan tetap bisa gagal mereplikasi kondisi darurat sesungguhnya. Simulasi ini menunjukkan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tugas bersama warga Sumbar.
Kronologi pelaksanaan singkat:
1. Pukul 10.00 WIB: sirene gempa dibunyikan.
2. Warga dalam ruangan disarankan keluar ruangan atau berlindung di tempat aman.
3. Kira-kira pukul 10.04 WIB: sirene tsunami dibunyikan, warga di zona merah menuju TES/zona aman terdekat.
4. Simulasi diperkirakan selesai sekitar pukul 11.00 WIB.
Latihan simulasi besar ini merupakan langkah strategis dan kritis bagi keselamatan warga Kota Padang dan Sumatera Barat. Kesiapsiagaan terhadap bencana gempa dan tsunami menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah dan masyarakat harus terus menajamkan koordinasi, pemahaman jalur evakuasi, dan kecepatan reaksi agar saat bencana nyata datang, korban bisa diminimalkan.































