Padang – Sekitar dua ribu personel dari Polda Sumatera Barat bersama jajaran Pemerintah Kota Padang turun ke wilayah pesisir Kota Padang, khususnya di kawasan Pantai Cimpago, Selasa (26/10/2025). Aksi ini dilakukan dalam rangka gerakan kebersihan lingkungan dan partisipasi publik menjaga destinasi wisata pantai di Sumatera Barat.
Kapolda Sumatera Barat Gatot Tri Suryanta, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan “wujud kepedulian Polri terhadap kebersihan lingkungan”, dengan melibatkan sekitar 2.000 personel yang memungut sampah di sepanjang pantai Kota Padang. Ia menyebut aksi ini juga “bagian dari cooling-system” untuk membuat suasana wilayah menjadi “sejuk, nyaman, indah, tertib dan tertata”.
Selain unsur kepolisian, kegiatan juga diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemko Padang dan unsur pemerintahan kota. Wali Kota Padang Fadly Amran, mengapresiasi aksi tersebut. Ia berharap sinergi semacam ini terus berlanjut agar Kota Padang semakin bersih, tertib, dan wisata pantainya makin menarik.
Dari perspektif lokal Sumatera Barat, Pantai Cimpago merupakan salah satu ikon wisata pantai di Kota Padang. Upaya pembersihan ini penting bukan hanya untuk estetika, tetapi juga untuk menjaga ekosistem pesisir dan kualitas daya tarik wisata daerah. Namun demikian, kegiatan besar seperti ini menghadapi tantangan jangka panjang: bagaimana memastikan kebersihan terus dijaga oleh masyarakat dan pengelolaan sampah berjalan efektif.
Kegiatan ini dijalankan secara serentak di seluruh Sumatera Barat dengan melibatkan unit‐unit kepolisian di pesisir dan wilayah pantai lainnya. Walaupun momentum ini positif, keberlanjutan menjadi sorotan: kebersihan yang bersifat temporer belum cukup tanpa perubahan dalam perilaku masyarakat dan sistem pengelolaan limbah lokal.
Gerakan bersama antara aparat dan masyarakat di Kota Padang menunjukkan bahwa kebersihan lingkungan bukan hanya tugas individu atau instansi tunggal. Bagi masyarakat Sumatera Barat, khususnya Kota Padang, aksi ini menjadi pengingat bahwa menjaga keindahan pantai dan daya tarik wisata daerah memerlukan partisipasi aktif semua pihak, dari pemerintah, aparat keamanan, hingga warga lokal.




























